Hutan mangrove banyak ditemukan didaerah tepi pantai dan didaerah estuari.
Menurut Bengen D.G., 2003 dalam Ekologi Ekosistem Perairan Laut Tropis, 2009, ada beberapa karakteristik habitat hutan mangrove, yaitu:
1. Biasa tumbuh didaerah intertidal yang berpasir dan berlumpur
2. Daerahnya selalu tergenang air dan frekuensi tergenangnya mempengaruhi komposisi vegetasi mangrove tersebut
3. Menerima pasokkan air tawar yang cukup
4. Terlindung dari gelombang besar dan arus yang kuat. biasanya bersalinitas payau hingga asin
Tumbuhan mangrove juga memiliki cara adaptasi tersendiri untuk beradaptasi dengan lingkungannya, yaitu:
1. Adaptasi terhadap kadar oksigen yang rendah, yaitu dengan cara memiliki perakaran yang khas. contohnya tipe akar cakar ayam yang punya pneumatofora.
2. Adaptasi terhadap kadar garam yang tinggi. memiliki sel khusus dalam daun untuk menyimpan garam
3. Adaptasi terhadap tanah yang kurang stabil dan pengaruh pasang surut.
Mangrove di Indonesia memiliki banyak spesies. adapun cara membedakannya biasanya dilihat dari tipe perakarannya, buahnya, bentuk daunnya, buah dan bunganya. Bentuk akar dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar tipe perakaran dari mangrove. Plank root atau akar papan (Ceriops sp.), Chicken claw root atau akar pasak (Avicennia sp. Sonneratia sp.), Cane root atau akar tongkat (Rhizhopora sp.), Knee root atau akar lutut (Bruguiera sp.)
Avicennia marina Rhizophora sp. Bruguiera sp. Xylocarpus sp.
Gambar perakaran dari mangrove
Buahnya berbiji dikotil dan bersifat vivipar dan berlaku untuk semua mangrove. Bentuknya pun juga beraneka ragam, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar biji Sonneratia alba
Gambar biji Avicennia marina
Gambar biji Rhizophora mucronata
Gambar biji Bruguiera sp.
Kemudian bentuk daun dari mangrove pun berbeda-beda. Bentuk daunnya dapat dilihat di bawah ini.
Gambar daun Sonneratia alba
Gambar daun Rhizophora sp.
Gambar daun Bruguiera sp.
Gambar daun Avicennia sp.
Adapun rantai makanan yang ada di ekosistem mangrove ini adalah rantai makana detritus. Detritusnya berasal dari tumbuhan yang jatuh dari perairan kemudian mengalami penguraian dan berubah menjadi partikel kecil yang didekomposisi oleh mikroorganisme, jamur dan bakteri. kemudian dimanfaatkan secara langsung oleh fitoplankton atau mangrove itu sendiri untuk berfotosintesis.
Daftar Pustaka
Yulianda, Fredinan dkk. 2009. Ekologi Ekosistem Perairan Laut Tropis. SIQU creativa. Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar